Pada dasarnya seluruh bahan makanan yang ada di alam ini sudah mengandung Glutamat. Bahkan tubuh manusia secara alami memproduksi glutamat dalam kadar tertentu . Bahan2 makanan yang mengandung protein tinggi seperti susu, keju, daging, ikan bahkan sayuran dan buah2an juga mengandung zat ini baik dalam bentuk senyawa bebas atau murni.
Glutamat adalah salah satu dari 20 jenis asam amino (amino acids) yang terdapat pada semua bahan makanan tersebut diatas yang mengandung protein yang memang dibutuhkan untuk membantu metabolisme tubuh manusia & membantu fungsi otak. Setiap orang membutuhkan glutamat yang dapat diperoleh dari sumber protein alami makanan yang dikonsumsi kurang lebih 11gram/hari. Glutamat ini adalah asam amino yang menimbulkan rasa gurih/umami.
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, diketahui bahwa rasa gurih dari makanan itu bisa didapat dari protein yang dipecah menjadi asam amino tertentu dengan menggunakan proses fermentasi , jadilah produk/bahan yang disebut MSG dan bahan bakunya kaya glukosa seperti tetes tebu (molasses), singkong, jagung, gandum, sagu/tapioca dan beras. MSG ini banyak digunakan dalam bahan makanan/masakan karena sifatnya yang gurih/umami itu. Dipasaran teman2 sudah tahu berbagai produk yang telah beredar yang fungsinya membuat masakan menjadi gurih. Secara kimiawi MSG adalah senyawa yang merupakan kombinasi dari +/- 10% air (H2O), 12% sodium (natrium) dan 78% glutamat. Secara penggolongan tentang makanan dan minuman di lembaga kesehatan MSG digolongkan sebagai zat penambah rasa (flavor additive).
Pada perkembangannya, MSG menimbulkan isu pro & kontra karena dianggap menyebabkan berbagai jenis ketidaknyamanan dalam kesehatan, tetapi ada/banyak juga yang menganggapnya aman. Yang pasti badan dunia FAO (Food and AgriculturalOrganization) melalui JECFA (Joint Expert Commitee on Food Additive) pada evaluasi thd MSG yang terakhir pd thn 1987, memberikan status AcceptableDaily Intake (ADI) not specified atau dengan kata lain aman (sumber :Wikipedia).
Kita semua juga tahu segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik bagi tubuh kita, termasuk tentunya konsumsi yang berlebihan dari MSG.
Dalam kasus tertentu, ada orang-orang yang metabolisme tubuhnya sensitive terhadap MSG / alergi terhadap MSG. Dan juga untuk anak2 autis yang disarankan untuk diet/menghindari zat tertentu antara lain MSG ini karena system metabolisme tubuhnya yang tidak seimbang sehingga tidak dapat menerima MSG.
Oleh karena itulah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ditemukan/dibuat zat – zat lain yang ternyata juga dapat menimbulkan rasa gurih/umami seperti MSG sehingga namanya secara penggolongan di lembaga kesehatan juga disebut zat penambah rasa antara lain HVP.
Apa sich HVP (Hydrolyzed Vegetable Protein) :
adalah pemecahan protein dengan proses hidrolisa menjadi komponen-komponen asam amino (amino acids) yang salah satu hasilnya adalah zat yang menimbulkan rasa gurih/umami . Oleh karena itu, HVP digolongkan sbg zat penambah rasa (flavor additive), jadi golongannya sama dengan MSG.
kalau bahasa orang awam misalnya antara bawang putih/garlic dan bawang Bombay sama-sama bahan yang membuat masakan lebih sedap dan golongannya sama bumbu dapur/spices tapi tidak sama (kata orang serupa tapi tak sama). Kira-kira seperti itulah kaitan HVP dan MSG golongannya sama tapi zatnya tidak sama. Tidak ada ceritanya garlic dan bawang Bombay dimasukkan ke golongan selai/spread J
Masalah/Issues penarikan produk makanan yg mengandung HVP di Amerika Serikat :
Hal ini sebenarnya disebabkan HVP yang dipakai terkontaminasi oleh bakteri Salmonella pada saat diproduksi oleh salah satu produsen HVP tersebut yaitu Basic Inc di Las Vegas yang merupakan salah satu produsen HVP terbesar , yg produknya banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan makanan di Amerika Serikat. Jadilah produk2 snack, bumbu dan banyak lagi yang ada bahan HVP yang dibeli dari Basic Inc dan telah terkontaminasi ditarik dari peredaran. Adapun HVP yang diproduksi oleh perusahaan lain ya tidak ditarik karena tidak terkontaminasi.
Jadi, masalahnya BUKAN karena HVP nya yang berbahaya, tetapi, karena HVP nya terkontaminasi.
Kalau bahasa kita2 yang awam, si garlic yang diproduksi oleh perusahaan X dalam proses nya terkontaminasi bakteri dan terjadi penarikan seluruh makanan yang memakai garlic produksi X yang terkontaminasi, bukan berarti garlicnya yang berbahaya tetapi garlic yang terkontaminasi TOK!! Kira-kira begitu :)
Dalam tanya jawab di link usda apakah kaitan HVP dan MSG?
See link http://www.fsis.usda.gov/Help/FAQs_Flavorings/index.asp
HVP memang ada kaitan nya yaitu sama2 berasal dari protein yang dipecah menjadi asam amino dan menimbulkan rasa gurih jadi fungsinya bisa sebagai penyedap (golongannya sama yaitu zat penambah rasa, ) .."tapi".. dalam prosesnya (berbeda)..may result.. .kata "may" ini adalah mungkin terjadi pembentukan glutamat jika bertemu dengan sodium dalam makanan / masakan, tapi kata "may" ini juga bisa berarti "belum tentu terjadi" pembentukan glutamat, sehingga oleh lembaga kesehatan baik di Amerika ataupun di sini/Indonesia ya tetap dicantumkan HVP karena memang bukan zat MSG, itulah yang dicantumkan dilabel produk alsultan sesuai dengan peraturan. Cuma golongannya sama fungsinya juga sama (lihat contoh mengenai bawang)
Bila memakai/langsung ditambahkan zat MSG maka harus juga dicantumkan dilabel kata MSG
Untuk simpelnya begini,
Jika kita bicara secara ilmiah mungkin banyak yg kurang mengerti.
Mencari diberbagai artikel pun, ada pro dan kontra. Karena yg menulis juga manusia dengan berbagai macam tujuannya.
Toh setelah berbagai macam argumen tetap saja hasil akhir di pengguna produk itu sendiri. Pilihan tetap pada masing-masing individu yang lebih mengetahui diri nya masing-masing. Yang tidak cocok bisa menggunakan produk yang cocok baik itu membuat sendiri (tidak perlu juga diperdebatkan bahwa ayam atau sapinya pun sebenarnya sudah mengandung MSG ataupun sudah disuntik hormone atau memakan makanan yang sudah terkontaminasi…capek dech kita) ataupun produk-produk lainnya.
Alhamdulillah produk kami sudah beredar diberbagai macam kalangan.
Diantaranya toko-toko organik, konsumen yang alergi akan MSG juga beberapa keluarga yg mempunyai anak dengan autis. Mereka jadi konsumen tetap kami, alhamdulilah cocok dan tidak ada keluhan.
Kaldu NON MSG Alsultan ini telah memiliki ijin dari BPOM , dan mulanya juga dipasarkan di Aussie yang terkenal dengan ketatnya pengawasan untuk produk-produk import.
Salah satu referensi lagi, foto kaldu NON MSG Alsultan ada dibuku panduan pangan untuk anak dengan autis, dengan judul " panduan praktis pemberian makanan sehat,lezat, dan tepat bagi anak dgn autis."
Buku tersebut bisa didapatkan di Gramedia.
Semoga penjelasan/share dari kami cukup memuaskan ,betul sekali kita perlu tahu apa yang kita konsumsi malah diskusi yang membangun sangat baik khan menambah pengetahuan kita juga, silahkan berbeda pendapat keputusan akhir ada ditangan masing-masing individu. Kami berjualan/berbisnis dasarnya mencari Rizki yang Barokah dan semua dilakukan sesuai dengan aturan/koridor yang ada tidak neko-neko karena pertanggungjawaban kami kepada yang Maha Kuasa, insyaAllah lurus ikhlas dan berkah.
So, rekan-rekan sekalian, keputusan akhir ada ditangan masing2 individu, jangan ragu lagi mengkonsumsi Kaldu NON MSG Alsultan untuk keluarga anda tercinta :)